Jakarta – Setelah situs pariwisata Malaysia yang beralamat www.rasasayang.com.my dijadikan media memperebutkan lagu ‘rasa sayange’. Kini, ‘medan peperangan’ komentar beraih ke YouTube.
Ironisnya, dalam situs layanan video sharing ini, warga dari kedua negara — Indonesia dan Malaysia — yang berkomentar bukan lagi membahas mengenai kepemilikan lagu ‘rasa sayange’, melainkan sudah mengarah ke caci maki.
Mereka memang memberikan komentar di dalam video ‘rasa sayang’, tapi isinya jauh menyimpang dari konteks yang seharusnya, yaitu memberi tanggapan terkait video yang ditampilkan. Komentar yang diberikan di antaranya justru saling menguak keburukan masing-masing negara yang diserang.
Meski demikian, ‘peperangan komentar’ antar kedua kubu ini di dunia maya memang mencuat setelah kabar rebutan lagu ‘rasa sayange’ berhembus kuat. Sehingga akibatnya, memancing berbagai reaksi dari warga di kedua negara.
Bahkan kalangan pejabat kedua negara telah melakukan komunikasi untuk menyelesaikan ‘sengketa’ kepemilikan lagu ini. Hasilnya, menteri kebudayaan Malaysia meminta bukti otentik kalau lagu ‘rasa sayange’ memang benar milik Indonesia.
Sebab ia beralasan, lagu yang di negeri jiran bernama ‘rasa sayang’ ini merupakan lagu rakyat yang biasa terdengar di Kepulauan Nusantara (Melayu) dan merupakan warisan leluhur.
Source : detikinet
Penasaran sama lagu dan perangnya? lihat sini
kok jadi runyam kayak gitu yach … apa nggak ada solusi yang terbaik ???
ad solusi yang terbaik..yaitu perang ma malaysia..hancurkan negara yang telah mengambil kepulauan kita
kalo nggak salah judul lagunya yang diklaim malay, bukan rasa sayange tapi rasa sayang he. beda dikit tapi syairnya sama. ini bukti kebodohan Indonesia…kabarnya Tempe yang kita makan sekarang sudah dipatenkan oleh amerika.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0612/05/Jabar/8256.htm
kalo mau koreksi diri sih, indonesia (kita) terlalu meremehkan kekayaan kita, dipikir tidak berharga, dipikir tidak perlu dilindungi, dipikir tidak akan habis, dipikir tidak mungkin akan hilang. Uhh…. sebenarnya, siapa pemimpin negeri ini yang peduli sama negeri ini … manaaa ???
Disamping itu secara moral tidak boleh negara lain seenaknya mengambil hak negara lainnya kalau tidak mau disebut “negara maling”.
Waduh kalau mau perang gak ikutan ah… support aja dari belakang deh. Atut …
Indonesia juga yg gak sayang. Dah tau sebelumnya ada kasus seperti itu (rebutan pulau) masih diem aja. Akhirnya mereka jadi berani sama kita.
Memang mereka jg dah keterlaluan, kita tinggal tunggu waktu aja. Kira2 apa dan daerah mana lagi yg akan mereka klaim ya?
benernya dua2 salah……….(kan Adil)
indonesia
-para pejabat’bapak ibu yang erwenang hanya suka mikiran dirinya sendiri & keluarga. pokoknya kalo dah dapet jabatan sudah kayaknya rugi dulu ada penataran p4.
-aku pikir kita punya pemimpin jendral jd makin tp ternyata ma aja$&^&^&&*7
maling…..malaysia
-juga kurang ajar dah dibantu beres2 rumah bukanya terima kasih malah main siksa
-asal paten ma ambil wilayah tampa minta ijin dulu he…..mana mau
jadi solusinya
wai para pejabat ingat anda diberi mandat rakyat buat jaga& ngayomi bangsa ini. jadi jangan hanya mikir diri sendiri tujukan donnnnng nasionalisme’mu inga….inga
buat malaysia ati2 aja. kalo sampai kesabaran rakyat indonesia habis. habis pula kamu
wah kesian juga, dari dulu Indo-Malay udah sodaraan, koq sekarang perang dingin ya…